A.
Definisi Tasawuf
Karya-karya modern dalam
bidang tasawuf telah mendiskusikan asal usul kata tasawuf, meskipun karya-karya
klasik harus lebih diutamakan untuk dimanfaatkan sebagai upaya memehaminya
secara baik berdasarkan data otentik. Dalam kitab kasyf al-mahjib, al-hujwiri
telah menjelaskan asal usul kata tasawuf. Pertama, istilah taswuf berasal dari
kata al-shuf , yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi menggunakan jubah yang
terbuat dari bulu domba. Kedua, istilah tasawuf berasal dari kata al-shaf, yaitu
barisan pertama di depan Tuhan, kecenderungan hati mereka terhadap –Nya dan
tinggalnya bagian-bagian rahasia dalam diri mereka di hadapan-Nya. Ketiga ,
istilah tasawuf berasal dari kata ahl al-shuffah karena para sfi mengaku
sebagai golongan ahl al-shuffah yang diridai Allah. Mereka disebut sufi karena
sifat-sifat mereka menyamai sifat orang-orang yang tertinggal di sarambih
medjid (shuffah) yang hidup pada masa Nabi Muhaamd Saw. Keempat, istilah
tasawuf berasal dari kata al-shafa’ yang artinya kesucian, sebagai maka bahwa
para sufi telah menyucikan akhlak mereka dari noda-noda bahwahan, dank arena
kemurnian hati dan kebersihan tindakan mereka. Kaum sufi menjaga moral dan
meyucikan dari mereka dari kejahatan dan keinginan dunawi, sebab itulah mereka disebut
sufi.
Menurut
‘Abd al-Qadir al-Jailani yang cukup dikenal sebagai pendiri tarekat Qadiriyah
menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai sufi karena tiga alasan. Pertama,
terjadinya peruses penjernihan terhadap hati mereka berkat cahaya makrifat. Kedua,
ia dinisbahkan kepada ashhab al-shuffah, yakin para sahabat yang meninggalkan
segala sesuatu karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, ia memakai shuf
(pakaian dari bulu), di mana untuk sufi tingkat pemula mengunakan pakaian dari
bulu biri-biri, sedangkan untuk sufi tingkat puncak dari bulu mir’izza (bulu halus kambing).
Al-Jailani menambahkan bahwa kata tasawwuf terdiri atas empat huruf, yakin ta’,
shad, waw, dan fa’. Kata ta’ bermakna taubah, kata fa’ bermakna fana’fi Allah.
Abu
Bakar al-Kalabazi dalam al-Ta’arruf li Mazhab Ahl al-Tashawuf dan Abu al-Qasim
al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyah menyebut sejumlah pernyataan kaum sufi
mengenai makna tasawuf. Bisyr al-Harits, misalnya, mengatakan “sifi adalah
orang yang hatinya tulus tehadap Allah”. Junaid al-Baghdad mengatakan
Memurnikan hati dari berhubungan
dangan mekhluk-makhluk lain, meninggalkan sifat-sifat alamiah, menekankan
sifat-sifat manusiawi, menghindari godaan jasmani, mengambil sifat-sifat ruh,
mengikat diri dengan ilmu-ilmu hakikat, mengumpulkan segala sesuatu untuk masa
yang kekal, menasihati seluruh umat, sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan, dan
mengikuti syariah Nabi.
Abu al-Qasim al-Qusyairi mengutip
pernytaan-pernyataan kaum sufi mengenai tasawuf, antara lain:
Amru ibn Usman al-Makki pernah ditanya
tentang tasawuf, lalu dijawab: seseorang hamba yang setiap hamba yang setiap
waktu menigkat kebaikanya… berkata Muhammad ibn al-Qashshab: tasawuf itu adalah
akhlak yang mulia….Junaid ditanya mengenai tasawuf dan berkata: hendaklah kamu
bersama Allah saja, tidak punya hubungan dengan yang lain.. berkata ma’ruf
al-karkhi:tasawuf itu mengambil hakikat dan berputus asa dari apa yang ada pada
tangan makhluk.. Muhammad al-Kattani berkata:tasawuf adalah akhlak, maka akan
bertambah mantap tasawufnya (semakin bersih jiwanya)… Dalfi al-Syubli juga
berkata: seseorang sufi itu terputus dari makhluk dan bersambung dengan Allah…
zun al-Nun al-Mishri ditanya mengenai kaum sufi dan berkata: orang-orang yang
mengutamakan mereka daripada yang lain
Berdasarkan pendapat sejumlah sufi
di atas, dapat dipahami bahwa tasawuf merupakan disiplin ilmu yang berkaitan
dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Pembahasan tasawuf akan sangat berkaitan dengan upaya menumbuhkan akhlak mulia,
sikap konsisten untuk mengendalikan diri dari jeratan nafsu kebinatangan dan
kehidupan duniawi, dan jalani tebaik untuk mendekatkan diri kepada allah Swt.
Dari aspek epistemology, tsawuf berupaya untuk memurnikan jiwa dan hati sebagi
syarat utama untuk meraih kedekatan diri dengan Allah Swt
Bagus
BalasHapus