Pandangan Dalam Al-Qura'an
1.
QS:An-Nahal
| Ayat: 4
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
Artinya:
“Dia telah menciptakan manusia dari
mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata”
ASBABUN NUZUL/TAFSIR
|
Pada
ayat ini dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari nuthfah yang
terkenal dalam dunia kedokteran dengan istilah spermatozoon yang terdapat
pada dirinya dan ovum yang terdapat pada wanita.
|
2.
QS:Al-Al-Hajj| Ayat: 5
فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ
ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ
لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ
طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ
يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا
Artinya: “……Sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya….”
ASBABUN
NUZUL/TAFSIR
|
Pada
ayat ini Allah s.w.t menerangkan proses kejadian manusia di dalam rahim
ibunya dan kehidupan manusia setelah ia lahir sampai mati sebagai berikut:
Allah
telah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam a.s, adalah dari tanah.
Kemudian dari Adam diciptakan istrinya Hawa, dari kedua jenis ini berkembang
biak manusia dalam proses yang banyak. Dan dapat pula berarti bahwa manusia
diciptakan Allah berasal dari sel mani, yaitu perkawinan sperma laki-laki
dengan ovum di dalam rahim wanita. Kedua sel itu berasal dari darah, darah
berasal dari makanan yang dimakan manusia. Makanan manusia ada yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan ada yang berasal dari binatang ternak atau
hewan-hewan yang lain. Semuanya itu berasal dari tanah sekalipun telah
melalui beberapa proses. Karena itu tidaklah salah jika dikatakan bahwa
manusia itu berasal dari tanah.
Dalam
ayat ini disebutkan bahwa manusia itu berasal dari “nuthfah”. Yang dimaksud
dengan “nuthfah” ialah setetes mani. Setetes mani laki-laki itu mengandung
beribu-ribu sperma yang tidak dapat dilihat dengan mata, tanpa menggunakan
alat pembesar. Salah satu dari sperma ini bertemu dengan ovum dalam rahim
wanita dengan perantaraan persetubuhan yang dilakukan oleh kedua jenis
manusia itu. Pertemuan sperma dan ovum ini merupakan perkawinan yang
sebenarnya, dan pada waktu itulah terjadi proses pertama dari kejadian
manusia yang serupa terjadi pula pada binatang.
Sperma
dan ovum yang telah menjadi satu itu bergantung pada dinding rahim si ibu dan
setelah beberapa lama berubah menjadi segumpal darah.
Dari
segumpal darah berubah menjadi segumpal daging.
Kemudian
ada yang menjadi segumpal daging yang sempurna, tidak ada cacad dan
kekurangan pada permulaan kejadiannya, dan ada pula yang menjadi segumpal
daging yang tidak sempurna, terdapat cacat dan kekurangan. Berdasarkan
kejadian sempurna dan tidak sempurna inilah menimbulkan perbedaan bentuk
kejadian bentuk manusia, perbedaan tinggi dan pendeknya manusia dan
sebagainya. Proses kejadian “nuthfah” menjadi “’alaqah” adalah empat puluh
hari, dari “’alaqah” menjadi “mudghah” (segumpal daging) juga empat puluh hari.
Kemudian setelah lewat empat puluh hari sesudah ini, Allah s.w.t meniupkan
ruh, menetapkan rezeki, amal, bahagia dan sengsara, menetapkan ajal dan
sebagainya, sebagaimana tersebut dalam hadits: “Sesungguhnya awal kejadian
seseorang kamu (yaitu sperma dan ovum) berkumpul dalam perut ibunya selama 40
malam, kemudian menjadi segumpal darah selama itu (pula) lalu menjadi
segumpal daging selama itu (pula) kemudian Allah mengutus malaikat, setelah
Allah meniupkan ruh ke dalamnya. maka malaikat itu diperintahkan-Nya menulis
empat kalimat, lalu malaikat itu menuliskan rezekinya, ajalnya. amalnya,
bahagia atau sengsara. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kemudian jika telah
sampai waktunya, maka lahirlah bayi yang masih kecil itu dari dalam rahim
ibunya. Masa kandungan yang sempurna ialah sembilan bulan, tetapi jika Allah
menghendaki masa kandungan itu dapat berkurang menjadi enam bulan atau lebih
dan ada pula yang lebih dari sembilan bulan. Pada permulaan masa lahir itu
manusia dalam keadaan lemah, baik jasmani maupun rohaninya, lalu Allah
menganugerahkan kekuatan kepadanya sedikit demi sedikit, bertambah lama
bertambah besar, hingga sampai masa kanak-kanak, kemudian sampai masa dewasa.
Pada masa manusia sempurna jasmani dan rohaninya, badannya sedang kuat,
pikirannya sedang berkembang, kemampuannya untuk mencapai sesuatu yang
diingininya sedang ada pula. Kemudian manusia menjadi tua, bertambah lama
bertambah lemah, seakan-akan kembali lagi kepada masa kanak-kanak dan menjadi
pikun, akhirnya iapun meninggalkan dunia yang fana ini; ada di antara manusia
yang meninggal sebelum mencapai umur dewasa, ada pula yang meninggal di waktu
dewasa dan ada yang diberi Allah umur yang lanjut, sampai tua bangka
|
3. QS.
Al-Mu’minun: 14
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا
الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا
ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya:
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
yang paling baik.”
ASBABUN
NUZUL/TAFSIR
|
Pada ayat ini Allah
s.w.t menjelaskan bahwa air mani itu Dia kembangkan dalam beberapa minggu
sehingga menjadi segumpal darah. Dari darah dijadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu ada bagian dalamnya yang Allah jadikan tulang belulang,
dan ada bagian lain unsur daging yang dijadikan daging. Kemudian tulang
belulang itu Allah bungkus dengan daging, laksana pakaian penutup tubuh,
kemudian Allah jadikan makhluk yang (berbentuk) lain. Setelah ditiupkan ruh
kedalamnya, maka jadilah manusia yang sempurna, dapat berbicara, melihat,
mendengar, berpikir yang tadinya hanya merupakan benda mati saja. Maka Maha
Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
|
4. QS
Az-Zumar ayat 6
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الأنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي
بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاثٍ ذَلِكُمُ
اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
Artinya:
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan, yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia, maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan?”
ASBABUN
NUZUL/TAFSIR
|
Pada ayat ini Allah
s.w.t menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia pada mulanya seorang saja.
Allah menciptakan manusia yang beraneka ragam warna dan bahasanya dari diri
Adam. Kemudian Allah menciptakan pasangannya Hawa. Kemudian Allah menjelaskan
bahwa Dia pula yang menciptakan delapan ekor binatang ternak yang
berpasang-pasangan. Kambing sepasang, biri-biri sepasang, unta sepasang dan
sapi sepasang.
Sesudah itu Allah
menjelaskan lebih jauh tentang kejadian manusia selanjutnya. Manusia
diciptakan dengan melalui proses kejadian demi kejadian. Proses kejadiannya
yang pertama ialah sebagai nutfah, sesudah itu ditempuhnya proses demi proses
sebagaimana darah kental kemudian sebagai janin. Pada saat sempurna menjadi
janin itulah Allah menciptakan ruh di dalamnya sehingga menjadilah makhluk
hidup. Tanda-tanda kehidupannya dapat diketahui dari detak jantungnya dengan
menempelkan telinga ke perut sang ibu.
Di samping itu
Allah s.w.t menjelaskan bahwa ketika bayi berada dalam kandungan ia berada
dalam tiga kegelapan, yaitu: 1) kegelapan rahim, 2) kegelapan plasenta
(ari-ari), 3)
|
5. QS
Al-Ghafir ayat 67
هُوَ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ
طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ
يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Artinya:
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan
sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang
ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).”
ASBABUN
NUZUL/TAFSIR
|
Pada ayat ini Allah
menjelaskan, bahwa Dia telah menjadikan manusia dari tanah, kemudian menjadi
setetes mani, dari setetes mani menjadi sesuatu yang melekat, dan segumpal
darah menjadi segumpal daging, kemudian dilahirkan ke dunia dalam bentuk
manusia.
Para ahli tafsir
menerangkan bahwa yang dimaksudkan dengan Allah s.w.t menjadikan manusia dari
tanah, maksudnya ialah Allah s.w.t menjadikan manusia dari saripati yang
berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu memakan makanan yang
berasal dari tanah, dari binatang ternak dan dari tumbuh-tumbuhan. Binatang
ternak memakan tumbuh-tumbuhan dan berkembang dengan menggunakan zat-zat yang
berasal dari tanah. Sebagaimana makanan yang dimakan ibu atau bapak itu
menjadi mani. Telur mani ibu bertemu dengan mani bapak dalam rahim ibu,
sehingga menjadi segumpal darah dan seterusnya. Sebagian ahli tafsir yang
lain berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “Allah menciptakan manusia dari
tanah, ialah bapak manusia Adam diciptakan Allah s.w.t dari tanah.
Kemudian Allah
s.w.t menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari tanah itu mengalami
hidup dalam tiga masa, yaitu:
1. Masa
kanak-kanak.
2. Masa dewasa.
3. Masa tua.
Di antara manusia
ada yang diwafatkan-Nya pada masa kanak-kanak, ada pula pada masa dewasa dan
ada yang diwafatkan setelah berusia lanjut. Ketentuan kapan seorang manusia
meninggal itu berada di tangan Allah semata.
|
HADITS YANG BERKAITAN
DENGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM
PEROSE PENCIPTAAN MANUSIA
إِنَّ أَحَدَكُمْ
يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ
فِى ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ
الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعَ كَلِمَاتٍ بَكَتْبِ رِزْقِهِ
وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
Artinya:
“Sesungguhnya penciptaan salah
seorang di antara kalian dihimpun di dalam perut ibunya selama empat puluh hari
berupa air mani, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu sama, kemudian
menjadi segumpal daging juga dalam waktu yang sama. Setelah itu, malaikat
diutus untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk mencatat empat
perkara: mencatat rezekinya, ajalnya, perbuatannya, dan celaka ataukah
bahagia.”[1]
ASBABUN
WURUD/TAFSIR
|
Ibnu Mas’ud
menyampaikan suatu hadits yang ia dengar langsung dari Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam tentang khabar ghaib. Karena khabar itu menuntut keimanan
yang tinggi, beliau mendahului penyampaiannya dengan mengingatkan bahwa Rasul
adalah orang yang jujur sekaligus harus dipercaya seluruh khabarnya.
|
Firman
Allah SWT dalam hadits qudshy diriwayatkan oleh Rasulullah Saw; “Rahmat-Ku
mendahului kemurkaan-Ku”menunjukkan adanya kepastian taqdir sebagaimana
pendirian ahlussunnah bahwa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah
dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan
berbahaya. Firman Allah SWT didalam Al-Quran surah Al-Anbiya’ ayat23“Dan Dia
(Allah) tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya, tetapi mereka
(manusia) akan dimintai pertanggung jawabannya” menyatakan bahwa kekuasaan
Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan
kekuasaa-Nya i
manatap bg
BalasHapustrimakasi gan atas infonya
BalasHapus